Jumat, 11 Mei 2012

Pesan Sang kakek

Aku tinggalkan dan serahkan rumah ini untukmu,
Agar kau selalu mengenang Aku
Sebagai kebanggaan abadi kau dan anak cucumu

Jaga rawatlah, peliharalah........
pertahankan, cintai seperti aku selalu mencintaimu, merawat dan menjagamu

Janganlah kau rubah, kau pugar bangunan yang telah aku dirikan dengan cucuran keringat perjuanganku,
Bangunan yang telah aku tebus dengan air mata dan darahku,
dan yang telah aku bayar lunas dengan kesungguhan, ketulusan serta kemurnian jiwaku.
Bangunan yang aku rancang agar tidak termakan jaman dan tergilas peradaban

Semua telah aku persiapkan untuk mu, untuk kau miliki seperti kau memiliki aku

Kau lihat...............
Betapa kokoh tiang-tiangnya, ia tidak akan pernah lapuk
sepanjang masa, ia akan selalu setia berdiri tegak menopang sampai kesudahan jaman.

Aku gali batu gunung ,aku raih dan ku genggam untuk aku jadikan pondasi agar ia mampu menahan guncangan, ketika bumi menggeliat penat dengan kebiadaban.

Dinding tebal yang aku susun mampu melindungimu dari terpaan angin kencang
yang menghantam tanpa memandang.
yang selalu mentertawakan kekejaman,dan selalu menjadi saksi disetiap perubahan.

Atap yang aku cetak dengan tanganku kuambil dari tanah merah bumi pertiwi.

Pandanglah dari gerbang dimana Aku selalu menghantarmu,
Memandangmu sampai kau menghilang dibalik kelokan jalan.
Betapa gagah, kokoh anggun dan mempesona rumah ku, rumah mu dan rumah anak cucumu
Rumah yang aku bangun agar menarik perhatian setiap mata yang memandang.

Jagalah, rawatlah, pertahankanlah
Warnai seperti warnamu, hiasi seindah sanubarimu
Jangan kau rubah & kau pugar yang telah ada
ia adalah cerminan keberadaanku,
cerminan kekayaan bantinku, luasnya nilai nilai luhur nenek moyangmu,
ia adalah Kedalaman jiwaku.

Dirumah ini kau dilahirkan, dan dibesarkan
Dirumah ini kau menangis, tertawa, sedih dan bahagia
Dirumah ini kau belajar dan mengerti arti kehidupan.......

Aku akan menghilang bersembunyi dibalik jaman, tapi akan selalu ada didlm jiwamu,
direlung hatimu dan selalu menyertai,mendampingi serta menjagamu

Kenanglah aku, ingatlah aku yang menghantarmu, memandang serta menunggumu dari gerbang
Sampai sang fajar muncul dari balik awan

Sabtu, 27 Desember 2008

Kegundahan bre kertabumi

Dinda,
Aku ngga tau kenapa semua ini harus terjadi....
sedih rasanya hatiku sakit,perih,dadaku terasa sesak.
seakan udara enggan mengalir masuk ke rongga nafasku.

Ditengah malam dalam keheningan jiwa aku menjerit,' Duhai Engkau sang Perkasa,
Engkau sang penyejuk sukma Bukankah Engkau yang berjanji akan selalu bertahta dalam jiwaku,menyatu dalam aliran darahku,disetiap detak jantungku?

Bukankah Engkau yg berjanji bahaw inilah negriMu yg telah Engkau berikan kepada kami sebagai perjanjian dengan nenek moyang kami.
Tanah Pusaka tempat Engkau menyatakan KeAgunganMU ?'.

Dinda,
aku terharu akan kesetiaanmu, begitu besar cintamu, ketulusanmu mendampingiku,
dengan kehangatan senyummu kau selalu menemaniku, menghangatkan kembali darahku yang mulai dingin.

Tatapan matamu senyummu seakan mengingatkan ku kembali bahwa aku harus tegar.......
Itulah dinda, aku hanya seorg diri,tdk ada yg berani mendukungku dan berada dibelakangku.

Aku jg tidak tahu knp mereka, saudara2ku begitu tdk menyukai aku,berusaha menyingkirkan aku,menikam aku dari belakang.
Dinda kau yg lebih tau aku,betapa aku mencintai,menghormati,menjunjung tinggi kehormatan ramanda, jg negri ini,tanah pusakaku tumpah darahku.

Seandainya paman patih Gajah mada ada dan mendampingi ku................
kau tau sendiri dinda,bgm kegigihan paman patih mempersatukan negri ini.

Seharusnya masalah yg satu ini tidak blh aku ceritakan kpdmu dinda,
tapi bgmnpun hrs !,agar kau mengerti dengan jls permasalahan yg sdng aku hadapi.

kau adlah pendampingku,belahan jiwaku, tambatan kalbuku, teman dlm kegelisahanku,pengobat rinduku......

Mereka,saudara2 ku dan ibu suri di istana barat, tidak menyetujui keberadaanmu disisiku krn 'perbedaan...................'.

Mereka telah salah dan keliru menilai cinta kita dinda,bagiku cinta adlh sebuah anugerah trbesar,siapa yng mampu membendung cinta ?,
siapa yng mampu menghadirkan cinta didlm kalbu ?
siapa yng mampu memusnakan cinta didlm sukma ?,
siapa yang mampu menahan gejolak rasa ?

Dinda,
cinta mengalir bagaikan air jernih,
menyejukan kalbu bagaikan embun pagi, ia dtng merasuk sukma tanpa seorngpun tau,
ia begitu halus dan lembut bagaikan sutra menggetarkan jiwa,membangkitkan asa, membalut hati yg luka,pengobat lara,penebar gairah
ia sanggup merontokan keangkuhan manusia.

Cinta adlah kekuatan illahi,ke Agungan sang pencipta,
kebesaran sang penguasa jagad buana paksa.
Cinta adlah satu dinda, penyatu perbedaan.
ia adlah kedamaian surga loka.

Ketika cinta hadir didlam sukma,merobek jiwa,menguasai rasa,ketika itupula manusia mengagungkan sang pencipta.
Mampukah manusia meniadakan rasa,menolak karya sang penguasa ?

Cinta tanpa batas
Mampu menembus ruang dan waktu
ia hadir tanpa memandang warna,kasta dan agama
Cinta hadir untuk manusia.
Mampu menerjang gelombang,mengarungi samudra cinta mampu menantang badai,menembus ilalang
Cinta membawa kedamaian jiwa
Cinta adalah keabadian sang pencipta.

Dinda,
Kau dan Aku adalah satu
Kau sedih aku pun sedih,
Kau Kecewa aku pun kecewa
Kau bahagia aku pun bahagia.
Kau tegar aku pun tegar...................

Siapa yang mampu memisahkan kita dinda ?
Kau adlah Jiwaku,kau adalah pantulan kalbuku.
Menyingkirkanmu berarti menyingkirkanku
Membencimu berarti membenciku jg.

Seharusnya pengenalan mereka akan sang pencipta,mampu membawa kepada
kesadaran yang tertinggi, kesadaran illahi.

Apa yang membedakan mereka dg dirimu dinda ? tidak ada !, menghirup udara yg sama, meneguk air yg sama, menginjakkan kaki di bumi dan negri yg sama.
Mereka lahir dan hidup karena cinta, sama dg dirimu.
Mereka terlalu angkuh,congkak,sombong menganggap pengenalan mereka akan sang pencipta adalah yang paling benar,

Harusnya pengenalan akan sang pencipta tidak membawa kehancuran,permusuhan,kebencian,perbedaan melainkan kebersamaan,
saling menghargai, saling berbagi kedamaian,kehangatan.
untuk membangun negri,menyatukan nusantara.
Didepanku seakan mereka baik,hangat tetapi sesungguhnya tersimpan kebusukan.Iri hati,kebencian amarah dan dengki ,
dengan rasa kau akan mampu membedakan dan merasakannya.
Padahal Cinta adalah ketulusan dan kemurniaan jiwa.